Minggu

Artikel Pulau Kakaban est borneo

Pulau Kakaban merupakan salah satu kebanggan Indonesia kerena keunikan bentuknya seperti angka "9", mempunyai atol yang utuh, menutup rapat dan membentuk cincin dibagian utaranya, sehingga terbentuk suatu laguna di bagian tengahnya. Pulau Atol yang memiliki laguna yang tertutup jumlahnya sangat langka di dunia dan tercatat hanya ada dua pulau yaitu Pulau Kakaban dan Kepulauan Pulau Mikronesia di bagian tenggara Filipina.Laguna yang tertutup di beri nama Danau Kakaban, membentuk daerah payau dan terpisah dengan laut di sekitar Pulau Kakaban menjadikan pulau ini sangat unik.

Di bidang ilmiah Danau Kakaban dan 6 danau kecil lainnya di kategorikan sebagai anchialine, yaitu suatu kolam/danau yang tidak mempunyai hubungan permukaan air dengan laut sekitarnya, berisi air tawar atau payau, namun masih dipengaruhi pasang-surut air laut. Danau Kakaban baru di temukan beberapa species ikan baru, satu species anemone laut, satu species tunikata serta dua jenis teripang yang sebelumnya tak dikenal Kakaban yang dipenuhi ribuan ubur-ubur tidak menyengat, terdiri dari 4 generasi yang berbeda yakni mastigias, cassiopeia, aurellia dan tripedalia. Taxa lain yang melimpah di danau Kakaban yakni alga (halimeda dan caulerpa), anthozoa, asteroidean, tunicate, porifera dan molluska.

Letak Pulau Kakaban berada di perairan sebelah timur Provinsi Kalimantan Timur, yaitu di Pulau Derawan di lepas pantai muara Sungai Berau. Sebelumnya pulau kakaban termasuk dalam kecamatan derawan, namun tahun 2003 terjadi pemekaran kecamatan pulau kakaban termasuk di dalam wilayah kecamatan maratua. Pulau Kakaban terbentuk dari uplifted reef island atau terumbu karang yang terangkat, Pulau ini memiliki 1 danau besar yaitu danau Kakaban dan enam danau kecil yaitu Danau Kehedaing, Danau Manimpa, Danau Batu Raja, dan danau Tanjung gemuk, kedalaman danau berkisar antara 2-15 meter. Salinitas air danau ini lebih rendah daripada salinitas air laut yakni berkisar 24-26 ppt.

Pada bagian utara reef flat Pulau Kakaban, di dominasi jenis terumbu karang Acropora sp, Porites sp, Pocillopora sp dengan kedalaman kurang dari 1 km. Komunitas karang di daerha ini di kategorikan dalam kondisi baik karena tutupannya mencapai 66% dengan kecerahan iar berkisar antara 10-25 meter. Disepanjang Pulau ini tumbuhan mangrove berada pada substrat pasir di pecahan batu karang pada pantai yg sangat landai, di daerah ini juga di temukan tumbuhan dari formasi baringtonia yang biasanya berasosiasi dengan tumbuhan mangrove. Kondisi pantai tersebut masih sangat baik belum ada kerusakan yg diakibatkan oleh ulah manusia. Jenis mangrove di daerah ini antara lain Rhizophora mucronata, Rhizophora stylosa, Xylocarpur granatum, Bruguiera gymnorrhiza dan Excoecaria agalocha. Pertumbuhan areal mangrove di pulau ini sangat statis ,

hal ini disebabkan karena pantainya terdiri dari batu karang dan sangat terjal. Sedangkan pertumbuhan lamun di daerha ini sangat jarang hanya jenis Cymodocea rotundata dan Thalassia hemprichii yang dominant dan luasnya hanya 50 x 100 m2.

Spesies ikan yang dapat kita jumpai di daerah ini jenis dari suku Pomacentridae, Serraniadae, dan Lutjanidae, ada juga jenis schooling fish yaitu Acanthuridae, ikan kupu-kupu (Chaetodontidae) didominasi oleh jenis Chaetodon kleinii dan chaetodon baronesa, rat-rata jenis ikan itu semua lebih senang di air payau sedangkan suku Gobiidae dan Apogonidae lebih konsentrasi di daerah dekat pantai di antara akar-akar mangrove dan tumbuhan laut lainnya.

Pulau Kakaban merupakan pulau yang tidak berpenghuni, nelayan hanya singgah untuk mencari ikan namun Pulau ini sangat kaya akan berbagai organisme unik dan keindahan pantainya memikat para wisatawan untuk berkunjung melihat wisata bawah laut, hal ini sebenarnya bisa menjadi aset yang penting untuk bisa dikembangkan menjadi objek wisata tanpa merusak ekosistem yang ada di Pulau tersebut.



Sumber : KP3K.

Dit
{ Read More }


Sabtu

Objek wisata dan tempat-tempat penting di kabupaten berau


Objek Wisata dan Tempat- tempat Penting.
1] Taman Laut Pulau Derawan.

2] Taman Buru Batu Putih di Kecamatan Talisayan.

3] Bekas Istana Kesultanan Gunung Tabur.

4] Keraton Kesultanan Sambaliung.

5] Makam Raja-Raja Kesultanan Gunung Tabur di tepi Sungai Berau dan Sungai Kelay.

6] Bandar Udara Kalimarau, salah satu bandara terbesar di utara Kaltim.

7] Sentosa Park, wahana rekreasi air (waterboom) terbesar di utara Kaltim.

8] Masjid Agung Baitul Hikmah di Kota Tanjung Redeb.

Dit
{ Read More }


Pulau Sangalaki

Pulau Sangalaki mempunyai luas
15,9 hektar, terletak di Kepulauan
Derawan, Kabupaten Berau,
Kalimantan Timur.
Memiliki satuan morfologi dataran
pantai yang datar. Pulau ini
memiliki lagon dangkal berdasar
pasir dan ditumbuhi oleh karang
dan lamun.

Pantai pasir memiliki lebar 12-15
meter dengan kelerengan antara
6°-11° dengan material penyusun
pantai berupa fragmen karang dan
dominan berukuran butir pasir
kasar. Di perairan sekitarnya
terdapat taman laut dan terkenal
sebagai wisata selam (diving).
Terdapat beraneka ragam biota
laut di sini, yang terkenal adalah
ikan pari manta.
Ikan pari manta biasa berkelompok
di perairan pulau ini dan dapat
berkumpul hingga 20 ekor pari
pada saat terang bulan. Mereka
menuju ke pulau ini untuk mencari
makan berupa bermacam-macam
jenis plankton yang banyak
terdapat di perairan ini

Para penyelam dari seluruh dunia
menamai beberapa titik
penyelaman favorit pada kawasan
ini yaitu ( lihat gambar):
1. Channel Entrance,
2. Coral Gardens,
3. Turtle Town,
4. Sandy Ridge,
5. Manta Run,
6. Sherwood Forest,
7. Manta Parade,
8. Manta Avenue,
9. Eel Ridge,
10. Lighthouse dan
11. The Rockies


Dit
{ Read More }


Pulau Derawan

Pulau Derawan terletak di Kepulauan Derawan, Kecamatan Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur Satuan morfologi Pulau Derawan adalah dataran pantai bertopografi datar. Pantai pasir memiliki kemiringan lereng sekitar 7° - 11° dengan lebar 13,5 - 20 meter. Di perairan sekitarnya terdapat taman laut dan terkenal sebagai wisata selam (diving) dengan kedalaman sekitar lima meter. Terdapat beraneka ragam biota laut di sini, diantaranya cumi-cumi (cuttlefish), lobster, ikan pipa (ghostpipe fish), gurita (bluering octopus), nudibranchs, kuda laut (seahorses), belut pita (ribbon eels) dan ikan skorpion (scorpionfishes). Pada batu karang di kedalaman sepuluh meter, terdapat karang yang dikenal sebagai "Blue Trigger Wall" karena pada karang dengan panjang 18 meter tersebut banyak terdapat ikan trigger (red-toothed trigger fishes).



Wilkapedia..

Dit
{ Read More }


Selasa

Sejarah kabupaten Berau

Kabupaten Berau berasal dari Kesultanan Berau yang didirikan sekitar abadd ke-14. Menurut sejarah Berau, Raja pertama yang memerintah bernama Baddit Dipattung dengan gelar Aji Raden Surya Nata Kesuma dan Isterinya bernama Baddit Kurindan dengan gelar Aji Permaisuri. Pusat pemerintahan kerajaan pada awalnya berkedudukan di Sungai Lati (sekarang menjadi lokasi pertambangan Batu Bara PT. Berau Coal). Aji Raden Suryanata Kesuma menjalankan masa pemerintahannya tahun 1400 – 1432 dengan adil dan bijaksana, sehingga kesejahteraan rakyatnya meningkat. Pada masa itu dia berhasil menyatukan wilayah pemukiman masyarakat Berau yang disebut Banua, yaitu Banua Merancang, Banua Pantai, Banua Kuran, Banua Rantau Buyut dan Banua Rantau Sewakung.
Di samping kewibawaannya, kedudukan Aji Raden Suryanata Kesuma juga sangat berpengaruh, menjadikan dia disegani lawan maupun kawan. Untuk mengenang jasa Raja Berau yang pertama ini, Pemerintah telah mengabdikannya sebagai nama Korem 091 Aji Raden Surya Nata Kesuma yang Rayon Militer Kodam VI/TPR. Setelah beliau wafat, Pemerintahan Kesultanan Berau dilanjutkan oleh putranya dan selanjutnya secara turun temurun keturunannya memerintah sampai pada sekitar abad ke-17. Kemudian awal sekitar abad XVIII datanglah penjajah Belanda memasuki kerajaan Berau dengan berkedok sebagai pedagang (VOC). Namun kegiatan itu dilakukan dengan politik De Vide Et Impera (politik adu domba). Kelicikan Belanda berhasil memecah belah Kerajaan Berau, sehingga kerajaan terpecah menjadi 2 Kesultanan yaitu Kesultanan Sambaliung dan Kesultanan Gunung Tabur.
Pada saat bersamaan masuk pula ajaran agama Islam ke Berau yang dibawa oleh Imam Sambuayan dengan pusat penyebarannya di sekitar Sukan. Sultan pertama di Kesultanan Sambaliung adalah Raja Alam yang bergelar Alimuddin (1800 – 1852). Raja Alam terkenal pimpinan yang gigih menentang penjajah belanda. Raja Alam pernah ditawan dan diasingkan ke Makassar (dahulu Ujung Pandang). Untuk mengenang jiwa Patriot Raja Alam namanya diabadikan menjadi Batalyon 613 Raja Alam yang berkedudukan di Kota Tarakan. Sedangkan Kesultanan Gunung Tabur sebagai Sultan pertamanya adalah Sultan Muhammad Zainal Abidin (1800 – 1833), keturunannya meneruskan pemerintahan hingga kepada Sultan Achmad Maulana Chalifatullah Djalaluddin (wafat 15 April 1951) dan Sultan terkhir adalah Aji Raden Muhammad Ayub (1951 – 1960). Kemudian wilayah kesultanan tersebut menjadi bagian dari Kabupaten Berau.
Sultan Muhammad Amminuddin menjadi Kepala Daerah Istimewa Berau. Beliau memerintah sampai dengan adanya peraturan peralihan dari Daerah Istimewa menjadi Kabupaten Dati II Berau, yaitu Undang-undang Darurat tahun 1953 Tanggal terbitnya Undang-undang tersebut dijadikan sebagai Hari jadi Kabupaten Berau. Dengan diterbitkannya Undang-undang No.27 tahun 1959,Daerah Istimewa Berau berubah menjadi kabupaten Dati II Berau dan Tanjung Redeb sebagai Ibukotanya, dengan Sultan Aji Raden Muhammad Ayub (1960 – 1964) menjadi Bupati Kepala Daerah Tk. II Berau yang pertama. Penetapan Kota Tanjung Redeb sebagai pusat pemerintahan Dati II Kabupaten Berau adalah untuk mengenang pemerintahan Kerajaan (Kesultanan) di Berau. Di mana pada tahun 1810 Sultan Alimuddin (Raja Alam) memindahkan pusat pemerintahannya ke Kampung Gayam yang sekarang dikenal dengan nama Kampung Bugis. Perpindahan ke Kampung Bugis pada tanggal 25 September tahun 1810 itu menjadi cikal bakal berdirinya kota Tanjung Redeb, yaitu kemudian dibadikan sebagai Hari jadi Kota Tanjung Redeb sebagaimana diterapkan dalam Perda No. 3 tanggal 2 April 1992.

Dit
{ Read More }


Jumat

Latar belakang suku bajau,.

Suku Bajau adalah suku bangsa yang tanah asalnya Kepulauan Sulu, Filipina Selatan. Suku ini
merupakan suku nomaden yang hidup di atas
laut, sehingga disebut gipsi laut. Suku Bajau
menggunakan bahasa Sama-Bajau. Suku Bajau
sejak ratusan tahun yang lalu sudah menyebar ke
negeri Sabah dan berbagai wilayah Indonesia.
Suku Bajau juga merupakan anak negeri di
Sabah. Suku-suku di Kalimantan diperkirakan
bermigrasi dari arah utara (Filipina) pada zaman
prasejarah. Suku Bajau yang Muslim ini
merupakan gelombang terakhir migrasi dari arah
utara Kalimantan yang memasuki pesisir
Kalimantan Timur hingga Kalimantan Selatan dan
menduduki pulau-pulau sekitarnya, lebih dahulu
daripada kedatangan suku-suku Muslim dari
rumpun Bugis yaitu suku Bugis, suku Makassar,
suku Mandar.
Wilayah yang terdapat suku Bajau, antara lain :
1. Kalimantan Timur (Berau, Bontang, dan lain-lain)
2. Kalimantan Selatan (Kota Baru) disebut orang
Bajau Rampa Kapis
3. Sulawesi Selatan (Selayar)
4. Sulawesi Tenggara
5. Nusa Tenggara Barat
6. Nusa Tenggara Timur (pulau Komodo)
7. Dan lain-lain


Dit

Dit
{ Read More }


IconIconIconFollow Me on Pinterest